Sunday 22 January 2023

Hati-hati ! Guru Dilarang Keras Lakukan Ini Di Tahun Ajaran Baru 2019/2020

mata pelajaran baca tulis dan menghitung  Hati-hati ! Guru Dilarang Keras Lakukan Ini Di Tahun Ajaran Baru 2019/2020
ilustrasi siswa sekolah dasar


Mulai tahun ajaran baru 2019/2020, seluruh siswa Sekolah Dasar (SD) se-Malang Raya wajib menerapkan kebijakan penghapusan keterampilan berbahasa di tingkat SD kelas bawah. Dinas Pendidikan Kota (Jawa Timur). .

Pada awalnya, Dinas Pendidikan Kota Malang hanya mengenalkannya di lima SD percontohan. Namun, praktik ini kemudian diperbaiki setelah berbagai upaya dilakukan oleh para ahli pendidikan. Akhirnya diputuskan untuk melarang semua sekolah dasar mengajar bahasa hingga kelas 1 dan 2. “Setelah observasi, pertemuan dengan pakar pendidikan dan masukan dari beberapa pihak, akhirnya diputuskan semua sekolah (hapus Calistung)” kata Dra Zubaidah, direktur dinas pendidikan kota Malang Radar Malang (22/04/19).

Pertimbangan ini dipertimbangkan karena jika hanya lima sekolah yang dipilih, bisa terjadi protes orang tua. Dikhawatirkan orang tua siswa pindahan akan bersaksi. Jadi tidak dianggap percobaan, padahal pilihan sekolah didasarkan pada kemampuan sekolah dalam mendidik siswa.

Kurikulum sudah matang dan dapat diimplementasikan. Pada dasarnya, ca performance diganti dengan character building. Siswa tidak diajarkan banyak teori, tetapi perilaku yang baik dipraktekkan secara langsung. Disiplin dan kesopanan termasuk.

“Itu tidak di luar aturan kurikulum 2013. Yang jelas kami ingin anak-anak ini menikmati tumbuh kembangnya,” jelas Zubaidah. Pihaknya juga meminta siswa baru diterima di seluruh SD di Kota Malang agar tes Kalitung tidak lagi dijadikan survei siswa. 279 sekolah dasar swasta dan negeri harus siap menerima pengecualian Calistung.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan, kebijakan ini sendiri sudah masuk dalam draf asli Renstra Dinas Pendidikan Kota Malang 2019-2023. Ini bukan sekadar debat, tapi program yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan.

Adapun kekurangan wali murid sudah dipikirkan matang-matang. Tidak perlu khawatir karena silabus juga telah disesuaikan. Menurutnya, anak tidak cerdas karena bebas dari tekanan. Dengan tidak adanya kalistung, dimungkinkan untuk memperhatikan perkembangan sensorimotorik anak.

“Karena di usia ini, belahan otak kiri dan kanan anak serta sensor motoriknya sudah semakin baik. Inilah saat yang tepat untuk membentuk karakter pada generasi kita,” jelas Sutiaji. Ketua Dewan Pendidikan Malang Prof. M. Amin, SPd, MSi, menemukan bahwa penggantian kurikulum berbasis senam meningkatkan pembentukan karakter. Dia menemukan bahwa mempertanyakan keefektifan kurikulum non-Kalysmic tentu berhasil. Karena materinya disiapkan oleh tim ahli.

“Ya, yang terkait dengan masyarakat, kemudian sikap, kepatuhan, dan kemudian yang terkait dengan karakter. Namanya Pengantar,” kata Amin.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Hati-hati ! Guru Dilarang Keras Lakukan Ini Di Tahun Ajaran Baru 2019/2020

0 Comments:

Post a Comment